Jenis-jenis
gempa dan cara-cara menanggulangi gempa
Jenis-jenis
gempa
a.
Jenis gempa berdasarkan hiposetrum gempa atau
jarak pusat gempa. Jenis gempa ini dibedakan menjadi :
·
Gempa dalam, gempa yang hiposetrumnya terletak
antara 300-700 km dibawah permukaan bumi
·
Gempa Intemidier, gempa yang hiposetrumnya
terletak antara 100-300 km dibawah permukaan bumi
·
Gempa dangkal, gempa yang hiposetrumnya
terletak antara 100 km dibawah permukaan bumi
b.
Jenis gempa berdasarkan bentuk episentrum
gempa, yaitu :
·
Gempa Linier, jika episentrumnya berbentuk
garis. Gempa linier biasanya terjadi pada gempa tektonik. Sebab tanah patahan
merupakan sebuah garis dan bukan titik.
·
Gempa Sentral, jika episentrumnya berbentuk
titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan adalah beberapa contoh jenis gempa
sentral.
c.
Jenis gempa berdasarkan letak episentrum gempa,
yaitu :
·
Gempa Laut, jika episentrumnya terletak di
dasar laut
·
Gempa daratan, jika episentrumnya terletak di
darat
d.
Jenis gempa berdasarkan jarak episentralnya,
yaitu :
·
Gempa setempat,jika jarak tempa gempa terasa ke
episentralnya kurang dari 10.000 km
·
Gempa jauh, jika jarak episentral dan tempat
terasanya berjarak sekitar 10.000 km
·
Gempa jauh,jika jarak episentralnya dan tempat
gempa terasa lebih dari 10.000 km
e.
Jenis gempa berdasarkan penyebabnya, yaitu :
·
Gempa bumi tektonik
Gema
bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran
lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan
kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu
menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan
tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya
gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
·
Gempa bumi tumbukan
Gempa
bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi,
jenis gempa bumi ini jarang terjadi
·
Gempa bumi runtuhan
Gempa
bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun ada daerah pertambangan,
gempa bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal
·
Gempabumi buatan
Gempa
bumi buatan adalahgempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia,
seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi
·
Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Gempa
bumi ini tejadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum
gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tingg maka akan menimbulkan
terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api
tersebut.
f.
Jenis gempa berdasarkan gelombang/getaran
gempa, yaitu :
·
Gelombang primer
Gelombang
primer (gelombang longitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di
tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari
hiposentrum.
·
Gelombang sekunder
Gelombang
sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat,
seperti gelombang primer dengn kecepatan yang sudah berkurang, yakni 4-7
km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
Cara-cara menanggulangi gempa
a.
Pada saat sebelum terjadi gempa
·
Kaitkan rak, lemari, dan perabotan lainnya
kedinding agar tidak menimpa kita pada saat gempa.
·
Tempatkan barang-barang lebih berat di bagian
bawah lemari atau rak agar lemari atau rak tidak mudah jatuh.
·
Simpan barang pecah belah pada tempat yang
lebih rendah dan tertutup.
·
Gantungkan barang-barang yang agak berat
seperti lukisan dan cermin jauh dari tempat tidur dan tempat duduk.
·
Pastikan lampu hias yang digantung menggunakan
bahan atau tali yang kuat dan tidak mudah lepas
·
Perbaiki kabel dan sambungan gas yang rusak
karena berpotensi menimbulkan kebakaran.
·
Perbaiki retakan-retakan pada dinding dan
fondasi rumah.
·
Simpan bahan-bahan berbahaya seperti pestisida
dan produk-produk yang mudah terbakar pada tempat yang aman, misalnya pada
kotak khusus dan di simpan di bawah.
·
Kenali tempat yang aman baik di dalam rumah
maupun di luar rumah seperti berlindung di bawah perabotan yang kokoh (meja
yang berat dan kuat)
·
Sediakanlah barang-barang yang di perlukan jika
terjadi bencana, lampu senter, batere cadangan, kotak P3K, makanan, dan air
untuk keadaan darurat, sepatu yang kut, alat-alat pemecah dan pemotong seperti
palu, gergaji dan lain-lain.
b.
Pada saat terjadi gempa
·
Cari perlindungam di bawah meja atau perabotan
lainnya yang kokoh, berpeganganlah sampai gempa berhenti. Jika tidak ada meja
di dekat kamu, lindungilah kepala dan muka dengan tangan dan bungkukan atau
meringkuk di sudut bagian dalam bangunan.
·
Jika bangunan diperkirakan cukup kuat, tetap
bertahan di dalam ruangan sampai gempa berhenti dan aman untuk pergi keluar. Hasil
penelitian menunjukan bahwa kebanyakan luka terjadi saat korban berupaya pindah
lokasi dalam ruangan atau berusaha pergi keluar pada saat berpindah lokasi,
korban umumnya tertimpa runtuhan puing-puing bangunan.
·
Menjauhlah dari tempat barang-barang yang
terbuat dari kaca atau gelas seperti jendela kaca, cermin, gambar, atau
barang-barang yang dapat menimpa kita.
·
Bertahanlah di tempat tidur jika kammu di sana
saat gempaterjadi. Bereganganlah dan lindungi kepal dengan bantal. Jika di atas
kita aada lampu yang tergantung, pindhlah ke tempat yang aman.
·
Jika kondisi bangunan diketahui rawan untuk
ambruk, misalnya bangunan tua yan rau, segeralah keluar secepatny.
·
Jangan gunakan elevator jika kamu sedang berada
dalam sebuah gedung
c.
Jika kamu ada di luar, lakukan hal-hal berikut
·
Bertahanlah dan jauhi bangunan, pohon,
lampu-lampu jalan, jalur telepon dan listrik serta jalan layang.
·
Tetaplah berada di lur sampai gempa berhenti. Bahaya
terbesar terjadi saat orang berlarian keluar dan terkena runtuhan gedung.